" Pola Kehidupan Masyarakat di Sekitar Kawasan Tanah Abang "
Pusat Grosir Metro Tanah Abang. Siapa yang tidak kenal Pasar Tanah Abang
yang terletak di Jln KH Mas Mansyur Jakarta ? Terkenalnya Pasar Tanah Abang
tidak hanya di Jakarta, tetapi juga luar kota Jakarta, Luar Pulau Jawa bahkan
luar negeri mengenalnya sebagai pusat grosir tekstil & pakaian di jaman
dahulu sampai sekarang.
Pasar Tanah Abang dikenal sebagai pasar modern perdagangan tekstil yang
paling besar di Indonesia.
Sebelum menjadi Pasar Grosir Tanah Abang yang modern, nama Tanah Abang mulai
disebut pada abad ke 17, yaitu pada waktu kota Batavia diserang oleh tentara
Mataram, tahun 1628 tentara Matarammengepung Batavia dari seluruh penjuru dan
menggunakan Tanah Abangsebagai pangkalan, yang merupakan tanah berbukit dan di
sekitarnya banyak di genangan rawa. Dari tanahnya yang merah atau Abang dalam
bahasa Jawa, maka lahirlah nama Tanah Abang yang berarti Tanah Merah.
Wilayah Tanah Abang pada waktu itu merupakan daerah perkebunan teh,
kacang, jahe, melati, sirih, dan lain-lain, yang sampai saat
inidijadikan nama suatu pemukiman di Jakarta Pusat.
Pada tanggal 30 Agustus 1735, seorang belanda yang kaya raya bernamaJustinus
Vinck mendapat izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patram membangun pasar
yaitu Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen (dulu bernama Weltervreden).
Dalam surat izin tersebut, Pasar Weltervreden hari pasarnya adalah, hari sabtu
. Pasar Senen khususnya menjual sayur-mayur dan pasar Tanah Abang menjual
tekstil serta klontong.
Pada 1740, setelah 5 tahun berdirinya pasarTanahAbang, pasar itu terbakar
seiring dengan insiden pembantaian orang-orang Cina. Pasar kembali dibangun
pada 1881. Saat itu, hari pasar yang semula Sabtu ditambah menjadi Rabu
sehingga buka dua kali seminggu. Perbaikan terus dilakukan. Pada 1926, bangunan
pasar menjadi tiga los panjang dengan dinding bata dan beratap genteng.
Di saat Gubernur Ali Sadikin, sekitar tahun 1972, pasar dibangun tiga lantai
yang terdiri 4 blok dan ber-AC. Kemudian pada awal 1990 kembali diremajakan
setelah terjadi kebakaran besar di pasar tersebut.
Tahun 2002, terdapat 7.546 buah tempat usaha dengan jumlah pedagang 4.648
orang. Menempati areal 82.386,5 meter persegi, bangunan Pasar Tanah Abang
dibagi enam blokA-F.
Tapi sekarang ini Pasar Tanah Abang lebih dikenal sebagai Pusat Grosir selain
kain, juga pusat grosir pakaian wanita, pria & anak, grosir busana muslim,
grosir baju fashion import & kebaya, grosir sprei, grosir tas wanita,
grosir mukena dan masih banyak macam produk lainnya.
Dan saya berkesempatan mewawancarai salah seorang pedagang bakso di kawasan
tanah abang ini :
Saya : Siang pak
Pedagang Bakso : Siang dek.
Saya : Bisa minta waktu sebentar tidak pak?
Pedagang Bakso : Bisa dek,ada apa ya?
Saya : Mau nanya-nanya aja nih pak.
Pedagang Bakso : Iya dek,mau nanya apa?
Saya :
Apakah bpk sudah lama berjualan?
Pedagang
Bakso : Ya, sudah
lama kok dek.
Saya : Kira-kira
sudah berapa lama bpk berjualan makanan ini?
Pedagang
Bakso : Sudah lama lah hampir sekitar 5 tahun
Saya :
Apakah dari awal bpk berjualan, sudah membuka warung di kawasan tanah abang
ini?
Pedagang Bakso : Tidak dek, awalnya berjualan dengan
gerobak
Saya : Berapa
modal yang harus dikeluarkan dalam sehari?
Pedagang Bakso : Hampir sekitar 500 ribuan lah dek.
Saya : Bagaimanakah
suka dan duka selama berjualan?
Pedagang Bakso : sukanya ya alhamdulillah kalo pas
lagi rame, pelanggannya banyak. dukanya jika hari itu pembelinya rame ya
tempatnya terbatas, dan repot.
Saya : siapa
yang membantu bapak dalam berjualan?
Pedagang Bakso : Biasanya istri saya dek.
Saya :
Baiklah pak mungkin itu saja yang ingin sya tanya-tanya kan sama bapak
terimakasih yapak.
Pedagang Bakso : sama-sama dek.
Ini adalah hasil dari wawancara saya
dengan salah seorang pedagang makanan di kawasan tananh abang ini,lebih
kurangnya mohon di maafkan.